Sunday, August 25, 2013

PENDIDIKAN DALAM ISLAM



PENDIDIKAN DALAM ISLAM


DAWUT MAULAN, S.Pd
GURU MAN KEDIRI II KOTA KEDIRI

Pendidikan merupakan bagian kebutuhan mendasar manusia dan dianggap sebagai bagian dari proses sosial yang merupakan pagon perubahan dalam masyarakat. Hanya saja suatu perubahan itu terjadi kearah mana. Yang sangat ditentukan oleh model sistem pendidikan apa yang digunakan dan berlandaskan pada ideologi apa dasar pendidikan itu dibangun. Jika sistem pendidikan yang ditegakkan berdasarkan ideologi sekuler-kapitalis atau sosialis-komunis. Maka struktur dan mekanisme masyarakat yang terwujud adalah masyarakat sekuler-kapitalis atau sosialis-komunis. Demikian pula Islam sebagai suatu sistem dan ideologi akan membangun suatu struktur masyarakat yang sesuai dengan cita-cita ideologinya yang tentu saja berbeda dengan dua sistem ideologi di atas.
Melalui karakteristik ideologi tersebut masyarakat dapat diketahui langkah-langkah sistem pendidikan yang tengah berlangsung ketidak pahaman terhadap tujuan suatu sistem pendidikan dan karakteristik manusia yang hendak dibentuknya hanya akan membuat program-program pendidikan sebagai sarana trial and error dan menjadi peserta didik bagai tikus percobaan, misalnya masyarakat yang bertumpu pada nilai-nilai sekularis-materialis akan menghasilkan sumber daya manusia yang berfikir profit oriented dan akan menjadi economic duimal, serta akan menjadi kebingungan dalam mempertautkan agama dan pendidikan umum. Bagaimana mengaitkan persoalan teori evolusi Darwin yang menyatakan manusia merupakan proses evolusi dengan agama pada sisi lain yang mengajarkan keyakinan berbeda sehingga akan tercipta bagaimana dan bahkan ketidakjelasan sudut pandang bagi peserta didik dan termasuk tenaga pendidiknya. Bukankah ini merupakan hal yang ironis?
Pendidikan dalam Islam harus kita fahami sehingga upaya mengubah manusia dengan pengetahuan tentang sikap dan perilaku yang sesuai dengan kerangka nilai (ideologi Islam). Pendidikan dalam islam merupakan proses memerdekakan manusia pada tingkat kesempurnaan dan pengembangan kemampuan yang dipandu aqidah islam. Berkaitan dengan itu pendidikan islam bertujuan untuk menciptakan SDM yang berkepribadian islam, dengan cara berfikir berdasarkan nilai islam dan berjiwa sesuai dengan roh dan nafas islam, sehingga bukan semata-mata melakukan transfer knowledge tetapi memperhatikan apakah ilmu pengetahuan yang diberikan itu dapat mengubah sikap atau tidak.
Dalam kerangka ini maka diperlukan monitoring yang intensity oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk negara terhadap perilaku peserta didik sejauh mana mereka dengan konsep-konsep islam berkenaan dengan kehidupan dan nilai-nilai aqidah. Beberapa gambaran dasar bagi sistem pendidikan dalam kerangka islam adalah:
1.    Islam meletakkan prinsip kurikulum, strategi dan tujuan pendidikan berdasarkan aqidah islam.
2.    Pendidikan harus diarahkan pada pengembangan keimanan, sehingga melahirkan amal saleh dan ilmu yang bermanfaat.
3.    Pendidikan ditujukan dalam kaitan untuk membangkitkan dan mengarahkan potensi-potensi baik yang ada pada diri setiap manusia selaras dengan fitrah manusia dan meminimalisir aspek buruknya.
4.    Keteladanan harus diikuti adalah Rasulullah Saw. yang merupakan bagian dari proses pendidikan.
Adapun strategi dan arah perkembangan ilmu pengetahuan dapat dilihat dalam kerangka sebagai berikut:
1.    Tujuan utama ilmu yang dikuasai manusia adalah dalam rangka untuk mengenal Allah Swt. sebagai Al khaliq, mensyukuri atas seluruh nikmat yang telah diberikanNya.
2.    Ilmu harus dikembangkan dalam rangka menciptakan manusia yang hanya takut kepada Allah Swt.
3.    Ilmu yang dipelajari untuk menemukan keteraturan sistem, hubungan kausalitas dan tujuan alam semesta.
4.    Ilmu dikembangkan dalam rangka mengambil manfaat dalam rangka ibadah kepada Allah Swt.
5.    Ilmu yang dikembangkan dan teknologi yang diciptakan tidak diciptakan dalam rangka menimbulkan kerusakan.
Dengan demikian agama dan aspek pendidikan menjadi satu titik yang sangat penting. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang handal dan sekaligus memiliki komitmen yang tinggi dengan nilai keagamaannya.
Tujuan pendidikan islam adalah upaya sadar, terstruktur, terprogram dan sistematis dalam rangka membentuk manusia yang memiliki kepribadian islam, memiliki tsaqafah islamiyah, menguasai ilmu-ilmu terapan dan memilki ketrampilan yang tepat guna.
Gambaran umum sistem pendidikan islam:
1.    Kurikulum dalam sistem pendidikan islam harus berdasarkan pada azaz aqidah islam.
2.    Kebijakan sistem pendidikan islam adalah dalam rangka untuk membentuk aqliyah islamiyah dan nafsiyah islamiyah.
3.    Waktu pelajaran ilmu-ilmu islam dan bahasa arab diberikan setiap minggu dan diselaraskan dengan waktu pelajaran pengetahuan yang lain.
4.    Pengajaran sains dan ilmu terapan harus dibedakan dengan pelajaran tsaqofah.
5.    Tsaqafah Islam wajib diajarkan pada semua tingkatan pendidikan.
6.    Seni dan keterampilan dapat  dikategorikan sebagai sains, sehingga semuanya mudah dipelajari, tetapi jika didalamnya terdapat pengaruh dari pandangan hidup atau ideologi tertentu maka tidak boleh untuk dipelajari.
7.    Program pendidikan harus seragam dan ditetapkan oleh negara.
8.    Negara berkewajiban menjamin pendidikan bagi seluruh warga negara secara gratis. Masyarakat diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya ketingkat pendidikan tinggi secara gratis pula.
9.    Negara berkewajiban menyediakan perpustakaan dan kelengkapan bagi sarana belajar mengajar secara baik, termasuk laboratorium, buku dan lain-lain.
10. Negara tidak diperbolehkan memberikan hak istimewa dalam mengarang buku-buku bagi pendidikan untuk semua tingkatan.
Ada sebuah hadist : “menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim” (HR.Al-Baihaqi). Di sisi lain, Islam mewajibkan kepada penguasa untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada rakyatnya. Sebab dalam pandangan syara’, penguasa berkewajiban memelihara, mengatur dan melindungi urusan rakyat, termasuk dalam didang pendidikan dan pemberantasan kebodohan.
Pelayanan pendidikan bebas biaya yang diberikan negara sama sekali tidak mengurangi kesejahteraan dan gaji para pendidiknya. Dana pendidikan diambil dari kas baitul mal, pada masa khilafah ketetapan ini diambil berdasarkan fi’liyyah Rasulullah Saw. yang beliau juga menjadi kepala negara telah menentukan tebusan tawanan perang Badar berupa mengajar sepuluh kaum muslimin. Inilah membuktikan bahwa masalah pendidikan menjadi tanggung jawab negara.
Perhatian para khilafah jaman dahulu terhadap pendidikan sangat besar. Pada saat khalifah Al-Muntashir belum mendirikan madrasah Al-Muntashiriyah di Baghdad yang setiap siswa menerima beasiswa sebesar  1 dinar = 4,25 gram emas kehidupan dijamin sepenuhnya, fasilitas perpustakaan, rumah sakit bahkan pemandian tersedia lengkap di sana. Tak aneh jika dimasa itu umat islam mengalami kemajuan luar biasa diberbagai bidang. Lahirlah para ulama dan ilmuwan yang tak terhitung jumlahnya. Sebab, kebijakan pendidikan gratis yang diberikan negara keseluruh warganya, kesenjangan antara sikaya dan simiskin dapat dielimunasi
Sekarang yang kita tanyakan, mengapa kita masih betah berlama-lama dengan sistem kapitalisme yang bobrok itu? Tidak ada pilihan lain kita harus kembali pada sistem Islam. Wallah a’lam bi al shawab.

No comments :

Post a Comment