PENDIDIKAN DALAM ISLAM
DAWUT
MAULAN, S.Pd
GURU MAN KEDIRI II
KOTA KEDIRI
Pendidikan merupakan
bagian kebutuhan mendasar manusia dan dianggap sebagai bagian dari proses
sosial yang merupakan pagon perubahan dalam masyarakat. Hanya saja suatu
perubahan itu terjadi kearah mana. Yang sangat ditentukan oleh model sistem
pendidikan apa yang digunakan dan berlandaskan pada ideologi apa dasar
pendidikan itu dibangun. Jika sistem pendidikan yang ditegakkan berdasarkan
ideologi sekuler-kapitalis atau sosialis-komunis. Maka struktur dan mekanisme
masyarakat yang terwujud adalah masyarakat sekuler-kapitalis atau
sosialis-komunis. Demikian pula Islam sebagai suatu sistem dan ideologi akan
membangun suatu struktur masyarakat yang sesuai dengan cita-cita ideologinya yang
tentu saja berbeda dengan dua sistem ideologi di atas.
Melalui karakteristik
ideologi tersebut masyarakat dapat diketahui langkah-langkah sistem pendidikan
yang tengah berlangsung ketidak pahaman terhadap tujuan suatu sistem pendidikan
dan karakteristik manusia yang hendak dibentuknya hanya akan membuat
program-program pendidikan sebagai sarana trial
and error dan menjadi peserta didik bagai tikus percobaan, misalnya
masyarakat yang bertumpu pada nilai-nilai sekularis-materialis akan
menghasilkan sumber daya manusia yang berfikir profit oriented dan akan menjadi economic duimal, serta akan menjadi kebingungan dalam mempertautkan
agama dan pendidikan umum. Bagaimana mengaitkan persoalan teori evolusi Darwin
yang menyatakan manusia merupakan proses evolusi dengan agama pada sisi lain
yang mengajarkan keyakinan berbeda sehingga akan tercipta bagaimana dan bahkan
ketidakjelasan sudut pandang bagi peserta didik dan termasuk tenaga
pendidiknya. Bukankah ini merupakan hal yang ironis?
Pendidikan dalam
Islam harus kita fahami sehingga upaya mengubah manusia dengan pengetahuan
tentang sikap dan perilaku yang sesuai dengan kerangka nilai (ideologi Islam).
Pendidikan dalam islam merupakan proses memerdekakan manusia pada tingkat
kesempurnaan dan pengembangan kemampuan yang dipandu aqidah islam. Berkaitan
dengan itu pendidikan islam bertujuan untuk menciptakan SDM yang berkepribadian
islam, dengan cara berfikir berdasarkan nilai islam dan berjiwa sesuai dengan
roh dan nafas islam, sehingga bukan semata-mata melakukan transfer knowledge
tetapi memperhatikan apakah ilmu pengetahuan yang diberikan itu dapat mengubah
sikap atau tidak.
Dalam kerangka ini
maka diperlukan monitoring yang intensity oleh seluruh lapisan masyarakat
termasuk negara terhadap perilaku peserta didik sejauh mana mereka dengan
konsep-konsep islam berkenaan dengan kehidupan dan nilai-nilai aqidah. Beberapa
gambaran dasar bagi sistem pendidikan dalam kerangka islam adalah:
1. Islam
meletakkan prinsip kurikulum, strategi dan tujuan pendidikan berdasarkan aqidah
islam.
2. Pendidikan
harus diarahkan pada pengembangan keimanan, sehingga melahirkan amal saleh dan
ilmu yang bermanfaat.
3. Pendidikan
ditujukan dalam kaitan untuk membangkitkan dan mengarahkan potensi-potensi baik
yang ada pada diri setiap manusia selaras dengan fitrah manusia dan
meminimalisir aspek buruknya.
4. Keteladanan
harus diikuti adalah Rasulullah Saw. yang merupakan bagian dari proses
pendidikan.
Adapun strategi dan
arah perkembangan ilmu pengetahuan dapat dilihat dalam kerangka sebagai
berikut:
1. Tujuan
utama ilmu yang dikuasai manusia adalah dalam rangka untuk mengenal Allah Swt.
sebagai Al khaliq, mensyukuri atas seluruh nikmat yang telah diberikanNya.
2. Ilmu
harus dikembangkan dalam rangka menciptakan manusia yang hanya takut kepada
Allah Swt.
3. Ilmu
yang dipelajari untuk menemukan keteraturan sistem, hubungan kausalitas dan tujuan
alam semesta.
4. Ilmu
dikembangkan dalam rangka mengambil manfaat dalam rangka ibadah kepada Allah
Swt.
5. Ilmu
yang dikembangkan dan teknologi yang diciptakan tidak diciptakan dalam rangka
menimbulkan kerusakan.
Dengan demikian agama
dan aspek pendidikan menjadi satu titik yang sangat penting. Untuk menciptakan
sumber daya manusia yang handal dan sekaligus memiliki komitmen yang tinggi
dengan nilai keagamaannya.
Tujuan pendidikan
islam adalah upaya sadar, terstruktur, terprogram dan sistematis dalam rangka
membentuk manusia yang memiliki kepribadian islam, memiliki tsaqafah islamiyah,
menguasai ilmu-ilmu terapan dan memilki ketrampilan yang tepat guna.
Gambaran umum sistem
pendidikan islam:
1. Kurikulum
dalam sistem pendidikan islam harus berdasarkan pada azaz aqidah islam.
2. Kebijakan
sistem pendidikan islam adalah dalam rangka untuk membentuk aqliyah islamiyah
dan nafsiyah islamiyah.
3. Waktu
pelajaran ilmu-ilmu islam dan bahasa arab diberikan setiap minggu dan
diselaraskan dengan waktu pelajaran pengetahuan yang lain.
4. Pengajaran
sains dan ilmu terapan harus dibedakan dengan pelajaran tsaqofah.
5. Tsaqafah
Islam wajib diajarkan pada semua tingkatan pendidikan.
6. Seni
dan keterampilan dapat dikategorikan
sebagai sains, sehingga semuanya mudah dipelajari, tetapi jika didalamnya
terdapat pengaruh dari pandangan hidup atau ideologi tertentu maka tidak boleh
untuk dipelajari.
7. Program
pendidikan harus seragam dan ditetapkan oleh negara.
8. Negara
berkewajiban menjamin pendidikan bagi seluruh warga negara secara gratis.
Masyarakat diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya ketingkat
pendidikan tinggi secara gratis pula.
9. Negara
berkewajiban menyediakan perpustakaan dan kelengkapan bagi sarana belajar mengajar
secara baik, termasuk laboratorium, buku dan lain-lain.
10. Negara
tidak diperbolehkan memberikan hak istimewa dalam mengarang buku-buku bagi
pendidikan untuk semua tingkatan.
Ada sebuah hadist : “menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim”
(HR.Al-Baihaqi). Di sisi lain, Islam mewajibkan kepada penguasa untuk memberikan pelayanan
pendidikan kepada rakyatnya. Sebab dalam pandangan syara’, penguasa berkewajiban memelihara,
mengatur dan melindungi urusan rakyat, termasuk dalam didang pendidikan dan
pemberantasan kebodohan.
Pelayanan pendidikan
bebas biaya yang diberikan negara sama sekali tidak mengurangi kesejahteraan
dan gaji para pendidiknya. Dana pendidikan diambil dari kas baitul mal, pada
masa khilafah ketetapan ini diambil berdasarkan fi’liyyah Rasulullah Saw. yang
beliau juga menjadi kepala negara telah menentukan tebusan tawanan perang Badar
berupa mengajar sepuluh kaum muslimin. Inilah membuktikan bahwa masalah
pendidikan menjadi tanggung jawab negara.
Perhatian para
khilafah jaman dahulu terhadap pendidikan sangat besar. Pada saat khalifah
Al-Muntashir belum mendirikan madrasah Al-Muntashiriyah di Baghdad yang setiap
siswa menerima beasiswa sebesar 1 dinar
= 4,25 gram emas kehidupan dijamin sepenuhnya, fasilitas perpustakaan, rumah
sakit bahkan pemandian tersedia lengkap di sana. Tak aneh jika dimasa itu umat
islam mengalami kemajuan luar biasa diberbagai bidang. Lahirlah para ulama dan
ilmuwan yang tak terhitung jumlahnya. Sebab, kebijakan pendidikan gratis yang
diberikan negara keseluruh warganya, kesenjangan antara sikaya dan simiskin
dapat dielimunasi
Sekarang yang kita
tanyakan, mengapa kita masih betah berlama-lama dengan sistem kapitalisme yang
bobrok itu? Tidak ada pilihan lain kita harus kembali pada sistem Islam. Wallah a’lam bi al shawab.
No comments :
Post a Comment